Sabtu, 08 Agustus 2009

ADA APA DENGAN FLU BABI ?


Oleh : Drs. Mahfud

Guru Biologi SMP YPPI – 2 Surabaya


Luar biasa ! Ungkapan itu tepat untuk menggambar penyakit yang saat ini menjadi momok yang menghantui setiap manusia. Penyakit itu adalah flu babi atau dalam bahasa Inggris disebut swine flu, bahkan ada pula yang menyebut flu Mexico sebab penderita paling banyak berasal dari negara tersebut.Betapa tidak, dari bulan April sampai Juli 2009 harian Kompas memberitakan flu babi lebih dari 10 kali, sedang Jawa Pos selama 4 hari berturut-turut mulai 28 – 31 Juli 2009 membuat kolom khusus tentang flu babi ini. Andaikan tidak ada pengeboman di hotel JW Marriot dan Ritz Carlton di Jakarta pada tanggal 17 Juli 2009 dan meninggalnya seniman “nyentrik”mbah Surip 4 Agustus 2009 yang disusul 2 hari kemudian penyair dan budayawan kondang “Si Burung Merak” WS Rendra serta 2 hari berikutnya tewasnya gembong teroris Nurdin M Top,mungkin berita tentang flu babi ini pasti lebih gencar lagi.Berdasarkan data Dinas Kesehatan Jawa Timur menyebutkan, sebanyak 89 pasien yang terinfeksi ( suspect ) flu babi, 36 orang dinyatakan positif. Dari 36 orang yang positif terkena flu babi, berasal dari 12 kota dan kabupaten di Jawa Timur, yaitu Banyuwangi, Jember, Jombang,Lamongan, Lumajang, Malang, Mojokerto, Nganjuk, Ponorogo, Probolinggo, Sidoarjo, dan Surabaya (Jawa Pos, 31 Juli 2009).Sementara itu, di Surabaya, sebanyak 65 santriwati (siswi) dari Pondok Pesantren Assalafi Al Fitrah, Kedinding Lor Surabaya diduga suspect flu babi dan harus rawat inap di RS Haji Sukolilo Surabaya dan setelah di tes darahnya, ternyata 6 diantaranya positif terinfeksi flu babi ( Jawa Pos, 30 Juli 2009 ). Pertanyaan yang muncul adalah mengapa tiba-tiba flu babi menyerang Indonesia khususnya Surabaya ? Pertanyaan berikutnya, bagaimana cara pencegahan dini agar terhindar dari serangan flu babi yang menghebohkan itu ? Tulisan ini akan mengulas tentang flu babi dan cara-cara pencegahan dini agar terhindar dari penyakit yang sedang naik daun ini.Penyebab penyakit yang menghebohkan ini adalah virus flu yang disebut H1N1 atau Influenzavirus A, bahkan menurut dr. Sita Andarini, PhD.,Sp.P. dari Departemen Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, menyebutkan bahwa penyebab penyakit ini merupakan campuran antara 8 genetik virus influenza yang berbeda, jadi bukan virus flu biasa (Kompas, 10 Juni 2009).Masa inkubasi (masa tunas) penyakit ini antara 1 – 3 hari. Masa inkubasi adalah rentang waktu antara masuknya bibit penyakit (virus H1N1) ke dalam tubuh hingga timbul gejala-gejala penyakit. Sementara itu, gejala-gejala orang yang terserang penyakit ini antara lain, wajah pucat, demam, batuk berat, sakit pada tenggorokan, kepala pusing, badan panas dingin dan lemah, bahkan beberapa penderita mengalami diare disertai muntah-muntah (www.wikipedia.org, 5 Agustus 2009) Sedang cara penularan penyakit ini, menurut Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya, Esty Mardianti Rachmie sangat cepat sebab penularannya melalui jalan pernafasan terutama bila terjadi kerumunan massa apalagi kontak dengan penderita secara langsung.Oleh sebab itu wajar bila pada saat terjadi haul akbar ( peringatan HUT kematian) di Pondok Pesantren Assalafi Al Fitrah di Kedinding Lor Surabaya yang dihadiri undangan sekitar 10.000 orang dan 200 diantaranya berasal dari Malaysia dan Singapura ada 60 santriwatinya yang diduga terinfeksi flu babi (Jawa Pos, 28 Juli 2009).Selanjutnya bagaimana cara penggulangan penyakit yang menghebohkan ini ? Di bawah ini adalah tindakan yang dapat diambil agar kita terhindar dari penularan flu babi, antara lain, pertama, menutup mulut dan hidung dengan tissue saat batuk atau bersin kemudian setelah selesai tissue dibuang di tempat sampah, kedua, mencuci tangan dengan sabun lalu dibilas air bersih setelah bersin atau batuk, ketiga, menghindari kontak langsung dengan penderita flu babi, keempat, jika sudah terlanjur sakit flu babi,sebaiknya tetap dirumah, tidak pergi ke sekolah atau bekerja agar tidak tertular kepada orang lain dan obat yang disarankan adalah tamiflu (oseltamivir) , kelima, hindarilah menyentuh mata, hidung atau mulut penderita flu babi sebab virus menular lewat bagian tubuh tersebut (www.halbarkab.go.id). Sebagian kalangan menilai, bahwa nama flu babi ini kurang tepat sebab penularan penyakit ini lebih banyak ditularkan antara manusia dengan manusia, walaupun memang babi juga bisa menularkan baik flu babi sendiri (H1N1) maupun flu burung (H5N1). Oleh sebab itu, mulai 30 April 2009, Badan Kesehatan PBB (WHO), mengganti nama flu babi menjadi Influenza A (H1N1) (www.wikipedia.org., 7 Agustus 2009). Padahal nama flu babi terlanjur “ngetren” di masyarakat, bagaimana menurut anda ?