Selasa, 18 Mei 2010

"ROBOT PEROKOK" MEMBERI EFEK JERA BAGI SISWA YANG SUKA MEROKOK


Oleh : Mahfud
Guru Biologi SMP YPPI – 2 Surabaya

Menyambut datangnya Hari Anti Rokok Sedunia yang jatuh hari Senin, 31 Mei 2010, bagi Indonesia hal ini masih memprihatinkan. Mengapa ? Sebab menurut hasil Lembaga Survei Global, ternyata menemukan 3 dari 10 siswa sekolah telah mencoba merokok di bawah usia 10 tahun. Bahkan menurut Lembaga Kesehatan Dunia (WHO ), 59 % pria di atas 10 tahun di Indonesia telah menjadi perokok harian (www.netlog.com, 12 Mei 2010). Sementara itu, pada akhir Maret 2010 lalu, kita dikejutkan dengan beredarnya video di youtube yang berisi anak berumur 4 tahun yang berbicara kotor sambil merokok dalam sehari bisa menghabiskan satu pak (bungkus) rokok (www.detiknews.com, 31 Maret 2010) .Timbul pertanyaan, mengapa ada anak yang masih kecil suka merokok, padahal jelas bahwa rokok merugikan kesehatan baik untuk diri sendiri maupun orang lain ? Untuk menjawab pertanyaan di atas memang tidak semudah membalik telapak tangan sebab pemerintahpun sudah memberi peringatan pada setiap kemasan rokok, bahwa merokok dapat menyebabkan kanker, serangan jantung, impotensi dan gangguan kehamilan serta janin. Selain penyakit di atas masih ada beberapa penyakit akibat merokok yang jarang dipublikasikan, seperti menurunkan kekebalan tubuh (imunitas), kerontokan rambut, katarak mata, kulit cepat keriput, kehilangan pendengaran dini, kerusakan gigi, osteoporosis, mengurangi dan menyebabkan kelainan sperma (www.mail-archive.com, 15 Mei 2010, namun para perokok tetap jalan terus. Persis seperti bunyi pepatah : Biar anjing menggonggong kafilah tetap berlalu.
Salah satu alternatif untuk menjawab pertanyaan di atas adalah dengan cara membuat “Robot Perokok”. Mengapa ? Sebab robot ini mempunyai beberapa keunggulan antara lain : siswa akan mengetahui secara langsung akibat orang merokok dan mendiskusikannya dengan teman-temannya, mengetahui kandungan zat kimia dalam sebatang rokok, memanfaatkan barang bekas yang tidak berguna untuk kegiatan yang lebih bermanfaat dan masih banyak lagi. Alat dan bahan untuk membuat robot ini antara lain, botol air mineral 1,5 liter, selang dengan diameter ukuran rokok 5 cm, plastisin (malam mainan), obeng plus, lilin, korek api, tas kresek, 2 kayu penyangga,rokok,air,bak plastik(ember),kapas,dangunting/kater.Cara membuatnya, pertama-tama tutup botol dilubangi dengan obeng plus yang dipanaskan pada lilin yang menyala, setelah itu diisi selang lalu sela-sela antara selang dan tutup botol diisi plastisin agar tidak ada kebocoran udara, selang bagian atas diisi rokok dan selang bagian bawah diisi kapas sebagai pengganti paru-paru. Selanjutnya bagian bawah botol juga dilubangi lalu ditutup dengan tas kresek dan diisi air sampai tigaperempat volume botol. Setelah semuanya siap botol yang telah berisi air diletakkan di atas bak plastik (ember) yang diberi 2 kayu penyangga lalu ditutup dengan penutupnya yang sudah ada rokok dan kapas. Setelah itu, rokok dinyalakan dan tas kresek penutup bagian bawah botol ditarik maka robot mulai “merokok”(Foto di atas).
Setelah kurang lebih 5 menit rokok akan habis dan air dalam botolpun juga ikut habis, kemudian tutup botol dibuka dan kapas dalam selang pelan-pelan dikeluarkan maka akan tampak kapas yang semula putih bersih menjadi kuning kecoklat-coklatan . Kandungan nikotin dalam sebatang rokok berkisar antara 0,6 – 2,4 mg. Disamping itu, asap rokok juga mengandung : arsenik, aseton, butan, karbonmonoksida dan sianida ( www.artikelasik.com, 8 Mei 2010).Dengan mengetahui kandungan zat kimia yang terdapat dalam sebatang rokok, maka akan tertanam dalam benak siswa bahwa kalau satu batang rokok saja kandungan zat kimia seperti itu apa lagi bila satu pak (bungkus) atau lebih, tentu tubuh kita akan menjadi sarang berbagai macam penyakit. Oleh sebab itu, bersamaan dengan Hari Anti Rokok Sedunia tanggal 31 Mei 2010 mari kita berhenti dari merokok, kita jauhkan rokok dari keluarga kita. Bagaimana menurut anda ?