Oleh : MAHFUD
Salah satu peserta CEI 2010 dari YPPI
1. Rasional
Sebagai negara yang mempunyai keanekaragaman hayati terbanyak ke-2 setelah Brasil,Indonesia mempunyai peranan sangat penting dalam menangani issu pemanasan global ( global warming ). Begitu pentingnya keanekaragaman hayati ini, sampai-sampai PBB telah menetapkan bahwa 2010 sebagai Tahun Keanekaragaman Hayati Internasional. Disamping itu, karena keanekaragaman hayati ini berhubungan erat dengan budaya, maka tema konferensi kali ini adalah : Keanekaragaman Hayati dan Budaya ( Biodiversity and Culture ). Apalagi Indonesia dikenal sebagai negara yang kaya akan budaya dan adat istiadat. Oleh sebab itu, saat ini Indonesia mendapat kepercayaan menjadi tuan rumah Konferensi Internasional Tentang Lingkungan Hidup ke – 24 ( The 24th Caretakers of the Environment International Conference ) yang diselenggarakan mulai tanggal 4 – 10 Juli 2010
2. Peserta
Jumlah seluruh peserta konferensi sebanyak 220 orang yang berasal dari 18 negara, yaitu :
3. Project
Setiap sekolah atau lembaga yang menjadi peserta konferensi wajib menampilkan minimal 1 project. Project tersebut ditampilkan dalam 2 bentuk, yaitu dalam bentuk dipresentasikan oleh siswa dan yang kedua dalam bentuk dipamerkan dalam papan project yang ditempel pada kertas manila atau sudah dibuat dalam bentuk banner. Boleh juga hasil karya siswa seperti tas dari hasil daur ulang bungkus makanan ringan (snack), T-Shirt yang disablon dengan slogan-slogan peringatan tentang pentingnya kelestarian alam atau hasil karya siswa berupa minuman herbal berupa ekstrak jahe, kencur dan kunyit yang dibagi-bagi kepada setiap pengunjung seperti yang dilakukan oleh peserta dari sekolah YPPI. Sementara itu, dari seluruh peserta yang ada terdapat 46 project, yang terbagi menjadi 5 lokasi presentasi dan dipandu 2 moderator dari negara yang berbeda. Setiap judul project yang membahas topik sama digabung dan masing-masing diberi waktu 15 menit untuk presentasi. Misalnya sekolah YPPI mempunyai 2 project, yang satu berjudul : “My Future Garden” karena topiknya sama dengan sekolah Kirov Rusia yang berjudul : “Parks of Our Town”, maka presentasinya bersama-sama dengan sekolah Kirov Rusia. Demikian pula project kedua dari sekolah YPPI yang berjudul : “My Spring Water” karena topiknya senada dengan delegasi dari Papua yang berjudul : “Danau Sentani”, maka presentasinya juga tampil bersama.
4. Field Trip
Pada hari ke 3 dan ke 4, Selasa dan Rabu, 6 – 7 Juli 2010, setiap peserta diminta untuk memilih salah satu dari 5 macam tipe ekosistem sebagai tujuan field Trip (di YPPI semacam Study Ekskursi). Kelima ekosistem tersebut adalah : 1. Ekosistem Hutan Hujan Tropis di Cangar 2. Ekosistem Vulkanik di gunung Bromo, 3. Ekosistem Hutan Bakau di Probolinggo, 4. Ekosistem Dataran Tinggi di Trawas, dan 5. Ekosistem Sawah di Tumpang. Peserta dari YPPI terbagi menjadi 2 kelompok, sebagian ikut ke ekosistem Hutan Hujan Tropis di Cangar dan sebagian ikut ekosistem Vulkanik di gunung Bromo. Penulis sendiri ikut ke ekosistem Hutan Hujan Tropis di Cangar. Sebelum peserta menuju ke Cangar, terlebih dahulu diterima Wali kota Batu untuk mempromosikan kota Batu kepada peserta yang memang mayoritas berasal dari manca negara. Setelah itu peserta menuju ke Hutan Hujan Tropis di Cangar. Di dalam hutan yang masih alami ini peserta dapat mempelajari berbagai macam keanekaragaman hayati, seperti macam-macam tumbuhan paku yang menempel pada pohon, anggrek, lumut, lumut kerak (Lichenes), rotan, pandan, berbagai jenis pohon,serta berbagai hewan, seperti kera, kupu-kupu, siput, serta bermacam-macam jenis burung. Bahkan menurut hasil penelitian dari P – WEC (Petungsewu Wildlife Education Center, 2010 : 7 ), menyebutkan bahwa jenis-jenis burung yang ada di hutan Cangar tercatat sebanyak 86 spesies, termasuk Elang Jawa (Spizaetus bartelsi). Begitu asyiknya para peserta menyusuri jalan setapak di hutan Cangar, bahkan makan siang dan berfoto bersama juga di hutan.
5. Local Wisdom
Disetiap acara field trip, selalu ada acara mengunjungi ke desa, seperti yang penulis alami berkunjung ke desa Sumberbendo, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang, , kira-kira 1 km dari tempat penulis menginap di P – WEC, para peserta disuguhi dengan kesenian tradisional, misalnya lagu dolanan dari anak-anak yang memakai mahkota dari berbagai daun, kesenian jaranan, pencak silat, sedekah bumi dan masih banyak lagi. Sepintas lalu memang tidak ada hubungan antara kesenian tradisional dengan keanekaragaman hayati, namun bila kita kaji lebih jauh ternyata terdapat korelasi (hubungan) diantara keduanya. Misalnya lagu-lagu dolanan sambil memakai mahkota dari macam-macam daun, berarti masyarakat tersebut harus menanam pohon yang menghasilkan daun untuk membuat bahan mahkota. Kesenian Jaranan menggunakan jaranan yang terbuat dari bambu dan bulunya dari ijuk serta cambuk (cemeti) dari rotan, berarti masyarakat tersebut harus menanam bambu, siwalan dan rotan agar kesenian jaranan dapat hidup terus. Pada kesenian Pencak Silat, salah satu adegannya punggung dipukul batang salak yang penuh duri tidak berdarah (kebal), berarti masyarakat disitu harus menanam salak. Demikian pula acara sedekah bumi yang menggelar selamatan di sumber air (punden). Menurut Suryo W. Prawiroatmodjo (2010 : 32), upacara selamatan Jawa yang lengkap, meliputi : Nasi yang paling utama dalam bentuk tumpeng (gunungan), padi yang masih dalam untaiannya, gabah, beras, nasi dalam takir, bubur, karak / rengginang, kelapa, pala pendem, seperti : singkong, ubi jalar, bentul, ganyong, garut dan lain-lain, pala kesimpar, seperti : semangka, labu, blewah dan sebagainya, pala gumandul, seperti : jambu, jeruk, mangga, rambutan dan masih banyak lagi, macam-macam sayuran, empon-empon, seperti : jahe, kunyit, kencur, temulawak dan sebagainya, bunga tiga warna (kembang setaman), air bersih (toya Amerta) dalam kendi dan padupan (perapen). Dengan masih tetap mempertahankan kearifan lokal (local wisdom), seperti kesenian lagu dolanan, jaranan, pencak silat, sedekah bumi, maka mau tidak mau masyarakat setempat akan tetap menanam tanaman yang dibutuhkan agar kesenian tradisionalnya tidak punah. Dengan demikian maka keanekaragaman hayati akan tetap terjaga.
6. Harapan
Berdasarkan pengalaman penulis selama mengikuti CEI 2010, maka untuk CEI 2011 yang akan diselenggarakan di Hongaria, maka agar peserta dari YPPI mulai saat ini harus mempersiapkan diri mulai project yang akan dipresentasikan maupun project yang akan dipamerkan. Demikian pula kesenian yang akan ditampilkan bisa mewakili bangsa Indonesia pada umumnya dan masyarakat Surabaya khususnya, termasuk pakaian pendukungnya dan faktor bahasa tentunya. Sebab pada hari Jum’at, 9 Juli 2010 pada sesi Kesimpulan dan Rekomendasi (Conclusion and Recommendations), salah satu peserta dari YPPI, yaitu Evelyn Marsarin terpilih secara aklamasi untuk mewakili berbagai negara untuk presentasi tentang Ekosistem Hutan Hujan Tropis. Ini tentu prestasi yang luar biasa mengingat sekolah YPPI baru pertama kali mengikuti CEI ini. Dengan demikian YPPI ke depan dapat lebih berkiprah ke tingkat global. Semoga.
nice post..
BalasHapussaya follow ya pak guru..
OK,mas Yudie, silakan dan terima kasih atas komentarnya.
BalasHapusHidup Pahlawan Tanpa Tanda Jasa.........
BalasHapusPak Mahfud..
BalasHapusSaya baru mengetahui jika Indonesia ternyata dipercaya untuk menjadi tuan rumah Konferensi Internasional tentang Lingkungan hidup. Blog ini menambah wawasan... hehehe ^^
By :Rachel Charisma/7D/16
ya, indonesia memang mempunyai keanekaragaman hayati terbanyak. tetapi banyak keanekaragaman hayati yang masih belum dapat dipergunakan dengan sebaik-baiknya...
BalasHapusdickcon santoso H
9B/16
SMP-YPPI-2
Pak Mahfud saya mau tau..
BalasHapusTolong jelaskan lebih banyak lingkungan hidup pak.. Saya masih sedikit bungung :)
Joshua 7D/22
Pak Mahfud saya mau tau..
BalasHapusTolong jelaskan lebih banyak lingkungan hidup pak.. Saya masih sedikit bungung :)
Joshua 7D/22
mr.Field Trip itu apa?
BalasHapusDari Anthony Orodiputro/7A/3
Maaf mr salah ketik tapi
BalasHapusField Trip itu apa?
Dari Anthony Orodiputro/7A/3
Saya bangga terhadap indonesia yang memiliki banyak keanekaragaman makhluk hidup. Saya juga bangga terhadap Murid YPPI yang bisa mengikuti konferensi.
BalasHapusDari: Vellicia Quinnita Wijaya 7a/21
Saya jugak bangga bisa sekolah di SMP YPPI 2
BalasHapusDari=Anthony Orodiputro/7A/3
saya setuju dengan pendapat anda pak''
BalasHapuskita harus menanam penghijauan dgn baik dan melestarikannya..
James/9b/20
pak mengapa tanah yg di dekat gunung berapi lebih subur daripada tanah biasa ?? william 8a / 8
BalasHapuswew keren pak INDONESIA mempunyai SDA yg sangat banyak y pak , pak saya maw ty knp INDONESIA kok gk jd yg mempunyai SDA plg byk kok yg ke 2 ???????????????????????????????????
BalasHapusPHILIP 7D\15
Mr.Mahfud .
BalasHapuslumut kerak itu seperti apa ? biasa nya ditemukan dmna ?
thx;D
Maria Angelina 8A/16
Mr Bunga 3 warna itu warna apa saja?biasanya terdapat di mana?kegunaannya apa?
BalasHapusThanks Mr.
:D
Dri: WIlliam W/8A/17
Rachel, Anthony, dan William. Field Trip adalah mengadakan perjalanan sambil dipelajari.Tanah disekitar gunung berapi subur mendapat mineral dari abu letusan gunung berapi. Lumut kerak adalah gabungan antara ganggang hijau dengan jamur.
BalasHapus